Gubug Ilmu (http://santrimbelink.blogspot.com)
Sebelumnya maaf kalau postingan saya ini nanti mungkin mengandung unsur kata-kata kasar terutama bagi masyarakat jawa. Bukan maksud buruk, namun hanya ingin berbagi keunikan yang saya temui pada acara Kopdar Blogger Nusantara 2013 yang saya hadiri di Jogja beberapa waktu lalu .
Dari berbagai keunikan yang saya temui di #BN2013, adalah nama kedai atau warung kopi yang saya rasa cukup unik. Kenapa Unik ? Ya, pasalnya kedai kopi tersebut bernama "JANCOK". Orang Jawa, tentunya tak asing lagi dengan kata JANCOK. Ya, JANCOK dalam bahasa jawa merupakan kata-kata kasar yang kurang pantas di ucapkan. Namun kata JANCOK bisa juga menjadi kata-kata yang biasa bahkan panggilan akrab bagi masyarakat daerah tertentu di Jawa. Sebut saja Surabaya, salah satu kota besar di Indonesia yang merupakan ibu kota propinsi di Jawa Timur. Di Surabaya, kata JANCOK terkadang menjadi kata-kata yang populer dan biasa di kalangan pemuda untuk menyapa teman mereka. Misalnya sapaan untuk teman yang lama tak bertemu " JANCOK, suwe ra ketok, yak opo kabarmu COK?" ("JANCOK, lama tidak kelihatan bagaimana kabarmu?"). Dalam ilmu Sosiologi biasa di sebut norma adat atau kebiasaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain.
Kembali ke JANCOK....Wkwkwkwk... Jogja tentu beda dengan Surabaya, dengan budaya jawa yang kental dan adat jawanya, kata JANCOK di merupakan kata yang sarat akan nilai buruk bila di ucapkan. Bukan hanya Jogja, di Madiun pun yang merupakan kota asal penulis, kata JANCOK masih merupakan kata-kata kasar di masyarakatnya. Namun yang menarik dari perjalanan saya ke Jojga pada #BN2013 lalu ada terdapat banner bertulisakan JANCOK yang cukup besar pada sebuah kedai kopi. Tepatnya di pasar NGABEAN yang biasa digunakan parkir bus wisata yang menuju Keraton Jogjakarta dan jalan Malioboro. Unik bukan?...
Di daerah yang notabene sopan dengan adat jawa dan budayanya malah terdapat warung yang dengan jelas bertuliskan JANCOK. Entah apa maksudnya, yang pasti dengan nama unik tersebut akan lebih di ingat pelanggan. Mungkin juga penggunaan kata JANCOK juga merupakan strategi pemasaran dari sang pemilik warung.
Foto JANCOK oleh Broni Zakriya
Di atas adalah foto banner bertuliskan :
Kedai
KOPI JANCOK
enak . . . gak enak ngomongo
KOPI JANCOK
enak . . . gak enak ngomongo
yang kurang lebih artinya "Kedai Kopi JANCOK, Enak...kalau tidak enak silahkan bilang (ngomong)"
Itulah hal unik yang saya temui di Jogja.
Mohon maaf bila kurang sopan, bila ada yang kurang berkenan monggo di koment, matur nuwun.
Mohon maaf bila kurang sopan, bila ada yang kurang berkenan monggo di koment, matur nuwun.
Tag :
Artikel Bebas,
Unik
6 Komentar untuk "Kutemukan kedai kopi "jancok" di jogja"
Hahaha
KOPI JANCOK??
Benar-benar unik..
:)
kalau denger kata jancok selalu ketawa sob. Gara-gara kopi kucing anak jancok
Mari ngopi, penting ojo sedancoan wkwkwkwkwk
wani perih
Woke ndan... sruput Kopine
Kopi apa itu bos?
Iya boss..Unik n Kreatif