Kucari,Kutemukan,Dan...Kubagikan

Komunikasi Efektif

KOMUNIKASI EFEKTIF
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Komunikasi Personal”
Dosen Pembimbing : Makhluk Tuhan Paling Sexy





Oleh:
Nama : Choiril Muthohar
NIM : 5021002008
Jurusan : Teknik Informatika





SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

TAHUN AKADEMIK 2011/2012


Pendahuluan dan Dasar Pemikiran

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiah sederhana ini.Shalawat serta salam dari Allah SWT semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para penerusnya diiringi harapan agar kita senantiasa mendapatkan syafaat dari beliau mulai saat ini sampai hari kiamat nanti.Amin.

Semua orang memiliki bakat serta kemampuan berbeda-beda yang memiliki potensi sama besar untuk sukses dan dapat dikenal masyarakat luas.Namun terkadang sebagian orang merasa bahwa karya-karya mereka tidak mungkin dapat dikenal masyarakat luas yang akhirnya menjadikan mereka enggan berkarya karena merasa tidak ada yang menilai karya mereka.Permasalahan sebenarnya cukup sepele yaitu karena mereka tidak dapat berkomunikasi secara efektif sehingga hasil karya,bakat serta kemampuan yang mereka miliki tidak dapat dikenal masyarakat secara luas.Banyak yang ingin mereka sampaikan tapi mereka bingung darimana dan bagaimana memulainya.

Itulah sebabnya pada kesempatan ini saya berusaha menguraikan sedikit tentang Komunikasi Efektif dengan harapan dapat membantu mereka mengkomunikasikan hasil karya,potensi seta bakat-bakat mereka sehingga menjadi lebih dikenal masyarakat luas yang akhirnya menjadi penyamangat untuk terus mengasah kemampuan mereka dalam berkarya.

Akhirnya semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat untuk pembaca semua.Kritik serta saran selalu saya nantikan untuk kesempurnaan tulisan ini,dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mambantu terselesaikannya karya tulis ini.









Wassalam,


Penyusun







DAFTAR ISI

I. Pendahuluan dan Dasar Pemikiran 1
II. Daftar Isi 2
III. Komunikasi Efektif 3
IV. Pengertian Komunikasi 3
IV. Beberapa Kiat Sukses Berkomunikasi 6
V. Pertanyaan 6
VI. Kesimpulan 7
VII. Penutup 7
VIII. Daftar Pustaka 7



















KOMUNIKASI EFEKTIF
Keterampilan komunikasi menjadi bagian penting dalam kesuksesesan seseoarang.Kesuksesan tidak akan pernah diperoleh tanpa penguasaan ketrampilan komunikasi yang efektif.Apakah kita sedang mempersiapkan sebuah presentasi bisnis atau gagasan, negoisasi bisnis, melatih tim, membangun sebuah teamwork, menghadapi ujian akhir gelar kesarjanaan, dan juga dalam melakukan aktifitas organisasi, maka efektivitas komunikasi akan sangat menentukan kesuksesan kita dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Kemampuan anda dalam menyampaikan pesan atau informasi dengan baik, kemampuan menjadi pendengar yang baik, kemampuan atau ketrampilan menggunakan berbagai media atau alat audio-visual merupakan bagian penting dalam melaksanakan komunikasi yang efektif.
Pengertian Komunikasi : Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, baik verbal maupun non-verbal, mendengar, berbicara, gerak tubuh, dan ungkapan emosi.
Thomas Leech dalam bukunya Say it like Shakepeare, ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan yaitu:
1. Pengirim pesan (sender)
2. Pesan yang dikirimkan (message)
3. Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media)
4. Penerima pesan (receiver)
5. Umpan balik (feedback)
Leech menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, kita harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu :
1. membaca
2. menulis
3. mendengar dan
4. berbicara
Begitu pentingmya keterampilan dasar tersebut, banyak orang menghabiskan waktunya untuk melakukan paling tidak, salah satu dari keempat keterampilan itu.
Penulis lain, seperti Stephen Covey, bahkan mengatakan bahwa komunikasi merupakan keterampilan yang paling penting dalam kehidupan kita. Ia mengibaratkan komunikasi itu layaknya bernapas yang sudah secara otomatis kita lakukan setiap hari. Akibatnya, kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukan komunikasi itu dengan efektif: bagaimana membaca dan menulis efektif, dan bagaimana mendengar dan berbicara dengan efektif. Kita terkadang lebih banyak berbicara dari pada mendengar, padahal mulut kita hanya satu dan telinga kita ada dua yang berarti untuk dapat membangun komunikasi efektif kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Stephen Covey menekankan konsep saling ketergantungan (interdependency) untuk menjelaskan hubungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekadar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Jika kata-kata atau pun tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), maka orang lain akan melihat atau membaca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari pondasi integritas pribadi yang kuat.
Sekarang kita mencoba menggunakan analogi sistem bekerjanya sebuah bank. Ketika kita mendepositkan uang kita di sebuah bank, berarti kita telah mendepositkan kepercayaan (trust) kita, hal ini tergambar dari perasaan aman yang kita miliki ketika kita berhubungan dengan orang lain. Jika saya membangun emosi dengan anda melalui integritas, yaitu sopan santun, kebaikan hati, kejujuran, dan memenuhi setiap komitmen saya, berarti saya menambah cadangan kepercayaan Anda terhadap saya. Kepercayaan Anda menjadi lebih tinggi, dan dalam kondisi tertentu, jika saya melakukan kesalahan, Anda masih dapat memahami dan memaafkan saya, karena Anda mempercayai saya. Ketika kepercayaan semakin tinggi, komunikasi pun lebih mudah , cepat, dan efektif.
Covey mengusulkan lima pondasi membangun komunikasi efektif :
1. Berusaha benar-benar mengerti orang lain
Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication (komunikasi empatik). Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, kita biasanya ”berkomunikasi” dalam salah satu dari empat tingkat. Kita mungkin mengabaikan orang itu dengan tidak serius membangun hubungan yang baik. Kita mungkin berpura-pura. Kita mungkin secara selektif berkomunikasi pada saat memerlukannya, atau kita membangun komunikasi yang atentif (penuh perhatian) tetapi tidak benar-benar berasal dari dalam diri kita. Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain, memahami karakter dan maksud / tujuan atau peran orang lain. Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu hubungan. “hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar”.

2. Memenuhi komitmen atau janji
Melanggar janji adalah kesalahan yang besar

3. Menjelaskan harapan
Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan berakar di dalam harapan yang bertentangan atau berbeda sekitar peran dan tujuan. Harapan harus dinyatakan secara eksplisit.

4. Meminta maaf secara tulus ketika Anda membuat kesalahan
Meminta maaf ketika kita membuat kesalahan bukanlah perbuatan yang memalukan. Cobalah untuk mengakui kesalahan kita dan meminta maaf secara tulus. Ini perbuatan terpuji.

5. Memperlihatkan integritas pribadi.
Integritas merupakan pondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Karena tidak ada pesahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (trust), dan tidak akan ada kepercayaan tanpa ada integritas. Integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran (honesty). Kejujuran mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita dengan realitas. Integritas menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas bersifat aktif, sedang kejujuran bersifat pasif.
Setelah kita memiliki lima pondasi untuk membangun komunikasi yang efektif itu, kita juga perlu memperhatikan apa yang oleh ahli komunikasi disebut “hukum” komunikasi. Ada lima hukum komunikasi efektif yang terangkum dalam kata REACH:







 Respect
Adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektivitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim, bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan “Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai”. Dia mengatakan ini sebagai sebuah kebutuhan (bukan harapan atau keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah sustu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap invidu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus.

 Empathy
Adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan dan mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti: “Seek First to Understand –understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust”. Inilah yang disebut dengan komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinerji dengan orang lain.

Rasa empati akan membantu kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Olehkarena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer’s behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membentuk kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.

Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan , kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologi atau penolakan penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan berikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang posotif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengar saran, masukan, apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.

 Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat Bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

 Clarity
Adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interprestasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Karena kesalahan penafsiran atau pesan dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan trasparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan menimbulkan sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.

 Humble
Adalah sikap rendah hati. Rendah hati tidak sama dengan rendah diri. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum yang pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati pada intinya mencakup pengertian:

a. Sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude);
b. Sikap menghargai;
c. Mau mendengar dan menerima kritik;
d. Tidak sombong dan tidak memandang rendah orang lain;
e. Berani mengakui kesalahan;
f. Rela memaafkan;
g. Lemah lembut dan penuh pengendalian diri;
h. Mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan menguatkan.


Beberapa kiat sukses berkomunikasi :
1. Kenali dengan baik siapa lawan bicara kita.
2. Jangan terlalu banyak bicara dan kurang mendengar.
3. Bersikaplah secara seimbang dengan berbicara dan mendengar sesuai kebutuhan.Ada nasihat menarik : “Diciptakannya dua telinga dan satu mulut pada diri kita adalah agar kita mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara”.
4. Jangan merasa (dan memperlihatkan) bahwa kita lebih tahu daripada lawan bicara kita.
5. Kenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri sendiri yang meliputi :
• Apa saja kemampuan dan kelebihan yang Anda miliki.
• Apa saja kelemahan dan kekurangan Anda yang Anda rasa cukup mengganggu komunikasi.
6. Kenali pula cara meningkatkan kelebihan dan menutupi kekurangan diri Anda.

Pertanyaan:
Bagaimana caranya agar kita bisa menerima diri kita secara apa adanya? Ada beberapa kiat lagi untuk bisa menerima diri sendiri apa adanya, dengan kelebihan dan kekurangannya, yaitu:
 Hargai diri sendiri.
Biasakan tidak terlalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena setiap orang itu unik. Kita dan orang lain berbeda segalanya.
 Hargai upaya yang sudah kita lakukan.
Walaupun mungkin belum berhasil, tetapi berusaha menghargai niat dan upaya yang telah kita lakukan.
 Tentukan tujuan hidup kita
Sebagai pelatih atau pemimpin suatu kelompok, tentukan tujuan aktivis Anda. Ingin menjadi pemimpin yang berpengaruhkah, ingin belajarkah, dan sebagainya.
 Berfikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain
Ini tidak berarti menganggap kesalahan-kesalahan yang pernah Anda lakukan. Ini lebih ditekankan pada cara pandang (persepsi) Anda tentang diri Anda. Misalnya, jangan pernah berfikir bahwa saya tidak bisa begini kan karena saya memang begitu, dan lain-lain. Begitu juga dengan orang lain.
 Kembangkan minat dan kemampuan diri
Bersedia menghabiskan waktu dan tenaga untuk belajar dan melakukan tugas sampai tujuan tercapai.
 Kendalikan perasaan
o Tidak mudah marah
o Hadapi kesedihan secara wajar dan tidak berlebihan
o Tidak mudah terpengaruh keadaan sesaat














Kesimpulan

Komunikasi memang bukan hal yang utama bagi semua orang.amun bagi mereka yang ingin meraih kesuksesan dengan cara efektif dan efisien,komunikasi akan menjadi hal yng sangat vital.Karena dengan komunikasi orang dapat menyampaikan aspirasi,mempromosikan hasil karya dan juga menambah rekan bisnis serta jaringan.Oleh karena itu dapat berkomunikasi secara efektif akan sangat membantu dalam menunjang kesuksesan seseorang.




Penutup

Itulah sedikit uraian tentang komunikasi efektif.Tak ada gading yang tak retak,demikianlah pepatah mengatakan.Untuk itu mohon maaf yang sebesar-besarnya atas semua kesalahan dan kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini.Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.Amin.




Daftar Pustaka

 http://bikor.wordpress.com/artikel/
0 Komentar untuk "Komunikasi Efektif"
Back To Top